
Peninjauan Lokasi dan Pertemuan Stakeholder, Cetak Sawah Rakyat di Lamandau Terus Dipercepat
LAMANDAU – Tim Terpadu Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) Kabupaten Lamandau terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional. Pada Rabu, 16 Juli 2025, tim melakukan peninjauan ke sejumlah titik lokasi konstruksi yang sebelumnya belum dikunjungi di wilayah Desa Nanga Bulik, Kecamatan Bulik.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan pertemuan lintas stakeholder yang digelar dalam suasana hangat dan informal. Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah perwakilan dari instansi pemerintahan, TNI, akademisi, penyedia konstruksi, kelompok tani, serta lembaga pendukung teknis.
Beberapa pejabat yang hadir di antaranya Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Distakan, Iswahyudianto; Tim Teknis Kabupaten dan Penyuluh Pertanian, Paidi ; Camat Bulik, Fawzi; serta Lurah Nanga Bulik, Saripudin. Dari unsur TNI hadir Pasiter Kodim 1017/Lmd, Kapt. Inf. Eko Y., dan Babinsa Serma Regen.
Pengawasan teknis juga turut didampingi oleh Inspector konstruksi dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Erwin, serta pihak penyedia konstruksi dari PT. Mahameru Citra Perkasa (MCP) yang diwakili Aryadi dan Humas PT. Sumber Adinusa Lestari (SAL), Himerius. Perwakilan kelompok tani Dukuh Dahas Batuah juga hadir untuk menyampaikan dukungan dan masukan langsung dari lapangan.
Dari tingkat provinsi dan pusat, turut hadir M. Noor dari DTPHP Provinsi Kalimantan Tengah, Alberd dari Direktorat Penyediaan dan Perluasan Lahan – Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, serta Sandis dari BRMP Kalimantan Tengah selaku Penanggung Jawab SSP untuk Kabupaten Lamandau.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyelaraskan persepsi dan strategi antarpihak demi percepatan proses cetak sawah rakyat yang berkelanjutan. Dialog konstruktif dan kolaboratif antara para pihak menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi pelaksanaan program hingga tuntas.
Dengan sinergi yang solid, Program Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten Lamandau diharapkan mampu berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target luas tambah tanam. Selain memperkuat ketahanan pangan lokal, program ini juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan nasional.